Depresi pada Mahasiswa Keperawatan yang Mengalami Perceraian Orangtua
Abstract
Mahasiswa sarjana keperawatan yang mengalami perceraian orang tua lebih dari 6 bulan berdampak terhadap kesehatan jiwanya. Koping yang tidak efektif dapat menyebabkan masalah depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa keperawatan yang mengalami perceraian orangtua. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah semua mahasiswa sarjana keperawatan Universitas Padjadjaran yang mengalami perceraian orang tua paling sedikitnya 6 bulan. Sampel diperoleh melalui teknik total sampling yang berjumlah 39 mahasiswa. Data dkumpulkan dengan Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Instrumen ini merupakan instrumen baku dengan nilai reliabilitas yang baik (cronbach alpa 0,94). Data kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase. Hasil menunjukkan bahwa 48,72% responden mengalami depresi. Level depresi tertinggi berada pada tingkat sedang (23,08%). Diikuti tingkat berat, sangat berat, dan ringan (17,95%, 5,13%, dan 2,58%). Kesimpulan, sebagian dari mahasiswa keperawatan mengalami depresi dan tingkat sedang paling banyak. Olehkaren itu, perawat disarankan untuk melakukan skrining depresi dan konsleing pada mahasiswa keperawatan di awal.