Hubungan Waktu Tempuh dengan Status Hemodinamik pada Pasien Cedera Kepala

  • Sutiyo Dani Saputro Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Anissa Cindy Nurul Afni Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Fakhrudin Nasrul Sani Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa
Keywords: cedera kepala, status hemodinamik, waktu tempuh

Abstract

Kejadian cedera kepala masih sering terjadi dan menimbulkan kematian, disabilitas dan penurunan status mental. Trauma kepala dapat menimbulkan edema cerebri akibat adanya perdarahan di otak. Edema cerebri menyebabkan peningkatan intracranial pressure yang mempengaruhi gangguan status hemodinamik. Cedera kepala memerlukan penanganan yang cepat, aman dan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan waktu tempuh dengan status hemodinamik pada pasien cedera kepala. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observational analitik dengan pendekatan kohort perspektif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Ruang IGD RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 17 Februari – 25 Maret 2020. Penelitian ini menggunakan populasi pasien cedera kepala. Teknik sampling menggunakan total samping dengan jumlah responden 105 pasien. Analisa univariat menggunakan frekuensi, mean, min, max dan standard deviasi. Analisa bivariat menggunakan analisa rank spearman. Hasil uji rank spearman menunjukkan nilai p value 0,000 sehingga nilai < 0,05 maka ada hubungan waktu tempuh dengan status hemodinamik pada pasien cedera kepala di Ruang Instalansi Gawat Darurat RSUD Dr. Moewardi dengan nilai correlation coefficient -0,749. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan semakin lama waktu tempuh maka semakin memperburuk status hemodinamik pada pasien cedera kepala di Ruang Instalansi Gawat Darurat RSUD Dr. Moewardi.

References

Aiolfi, Alberto., Elizabeth Benjamin., Gustavo Recinos., Alejandro De Leon Castro., Kenji Inaba & Demetrios Demetriades.(2017).Air versus ground transportation in isolated severe head trauma: a national trauma data bank study. The Journal of Emergency Medicine, Vol. -, No. -, pp. 1–7, 2017. https://doi.org/10.1016/j.jemermed.2017.11.019
Burke, B., & Kyker, M. (2013). Speeds Criteria vs. Modified Aldrete and Fast-Track Criteria for Evaluating Recovery in Outpatients. Open Journal of Anesthesiology, 3(1), 309-314.
Campbell, J. (2012). International trauma life support for emergency care provider, American : A,erican college emergency phycisian. Amrican college Emergency phycisian, ISBN-13 : 978-970-913-215724-215727.
Indriani, N., Santoso, B., Arwani, & Mardiyono. (2018). Comparison of effectivitiveness of a progressive mobilization and mozart music therapy on noninvasive hemodynamic status changes in patients with head injury in the intensive care unit. Belitung Nursing Journal, 4(2), 135-144.
Kayana, I. B. A., Maliawan, S., & Kawiyana, I. K. S. (2013). Intracranial pressure monitoring technique E-Jurnal Medika Udayana, 2(3), 480-501.
Leksana, E. (2011). Pengelolaan Hemodinamik. Jurnal CDK 188, 38(7), 537-540.
Listyana, A. (2015). Hubungan Pengetahuan dengan Penatalaksanaan Pertolongan Pertama Kecelakaan LaluLintas di Satlantas Polresta Surakarta. STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Lucas, S., Hoffman, J., Bell, K., & Dikmen, S. (2014). Aprospective study pf prevalence and characterizarion of headache pollowing mild traumatic brain injury. Chepalgia, 129 (21), 93-102.
Lumandung, F. T., Siwu, J. F., & Mallo, J. F. (2014). Gambaran korban meninggal dengan cedera kepala pada kecelakaan lalu lintas di Bagian Forensik BLU RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado Periode Tahun 2011-2012. eCliniC, 2(1).
Lumbu, R. S., Niswar, M., & Baharuddin, M. (2013). Management Information System For Coping With Disaster Victims. Universitas Hasanuddin.
Rahmanti, A., & Putri, D. K. (2016). Mobilisasi progresif terhadap perubahan tekanan darah pasien di Intensive Care Unit (ICU). Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 12(1).
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Ronsenfeld, J. V., Adrew, M. I., Peter, B., Cristina, M. K. M., Geoffrey, M. e. T., & Russel, G. L. (2012). Early Management of Severe Traumatic Brain Injury. Journal of The Lancet, 380(9847), 1088-1098. doi : 1080rg/1010.1016/S0140-6736(1012)60864-60862.
Sasmito, N. B., Wihastuti, T. A., & Kristianto, H. (2017). Analisis faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk di IGD dr. Iskak Tulungagung melalui pendekatan model interpersonal nursing Hedegrad E. Peplau. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 3(2), 91-104.
Sobuwa, S., Hartzenberg, H. B., & Gelud, H. (2014). Predicting outcomes in severe traumatic brain injury using a simple prognostic model. South Africa Journal, 104(7), 492-494. doi : 410.7196/SAMJ.7720.
Sollid, Snorre., Munch-Ellingsen, Jens., Gilbert, Mads & Ingebrigtsen, Tor.(2015).Pre- and Inter-Hospital Transport of Severely Head-Injured Patients in Rural Northern Norway. Journal Of Neurotrauma Volume 20, Number 3, DOI: 10.1089/089771503321532897 • Source: PubMed
WHO. (2016). Disability weights based on patient-reported data from a multinational injury cohort (Publication., from Bulletin of the World Health Organization:
Wibowo, D. (2016). Hubungan antara faktor pre-hospital stage dengan komplikasi sekunder pada pasien cedera kepala berat setelah kedatangan pasien di IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Dinamika Kesehatan, 7(2).
Widaryati. (2016). Pengaruh terapi murotal al qur’an terhadap hemodinamik dan gcs pasien cedera kepala. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 12(1 ), 77-83.
Published
2021-11-06
How to Cite
Saputro, S., Afni, A., & Sani, F. (2021). Hubungan Waktu Tempuh dengan Status Hemodinamik pada Pasien Cedera Kepala. Jurnal Keperawatan, 13(3), 809-814. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i3.1266

Most read articles by the same author(s)